Beasiswa APBN BPS MEKK UI 2018

Jenis-jenis beasiswa di Indonesia ini cukup banyak, tak hanya beasiswa dalam negeri tetapi juga beasiswa untuk study ke luar negeri. Sepengetahuanku, ada beasiswa Bappenas Pusbindiklatren, Beasiswa Kominfo, Beasiswa Star BPKP, Beasiswa Australian Awards Scholarship, Beasiswa LPDP, Fulbright, dan lainnya yang saya tidak tahu. Beasiswa yang saya apply ini beasiswa dari kantor dimana saya bekerja, beasiswa ini sepanjang pengetahuan saya ditujukan khusus untuk pegawai BPS.

Pertama mungkin pertanyaannya mengapa saya ambil beasiswa APBN diantara yang lainnya di atas? Karena persyaratannya bagi saya relatif mudah. Persyaratannya antara lain, masa kerja minimum 4 tahun sejak diangkat jadi CPNS, memiliki dokumen TOEFL prediction/TOEFL ITP dengan skor lebih dari 450, dan apalagi ya, maaf ga lengkap. Intinya ga sesulit yang lain, meskipun saya belum pernah coba apply satupun beasiswa lain sebelum ini.

Seleksi berkas
Pada tahap ini, para calon pendaftar beasiswa yang sudah didaftarkan oleh admin provinsi diminta untuk mengunggah seluruh berkas yang diperlukan, antara lain SK-SK, sertifikat TOEFL, KTP, hingga rencana penelitian (ini secara umum aja karena di perjalanan kemudian masih bisa berubah).

Seleksi Universitas 
Jika kita telah dinyatakan lulus berkas, dibuktikan dengan surat resmi dari pusdiklat BPS, kita perlu segera mendaftar ke universitas dan mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk universitas. Di bagian ini tergantung dari universitas tujuan kita masing-masing, saya ambil Magister Ekonomi Kependudukan dan Ketenagakerjaan UI sehingga harus melalui jalur SIMAK. Informasi mengenai tes SIMAK udah ada saya tulis tulisan saya sebelumnya. Kalau untuk universitas lainnya, seperti UGM misalnya, mereka mengadakan seleksi masuk UGM yang namanya UTUL alias Ujian Tulis, bener nggak nih buat yang anak UGM? Koreksi aja kalau saya salah. Universitas lainnya juga punya cara dan istilah masing-masing menyeleksi mahasiswa baru.

Menunggu Pengumuman Seleksi
Hasil SIMAK UI 2018 Gelombang 2 yang saya ikuti diumumkan setelah 2 bulan dari pelaksanaan tesnya. Pengumumannya tanggal 6 Juli melalui website penerimaan mahasiswa baru. Jujur aja aku deg-degan juga menunggu pengumuman. Berkat do'a dari seorang ibu, semua yang saya lalui dari sejak pengusulan beasiswa hingga pengumuman berlangsung sangat mudah dan mengalir seperti air. Saya dinyatakan menjadi Maba Pascasarjana UI 2018. Alhamdulillah.

Daftar Ulang 
Setelah dinyatakan lulus, temen kantor banyak yang nanya dong "kapan berangkat?", serasa diusir halus, wkwk. Aku kira kan masih lama ternyata ada surat lagi bahwa tanggal 26 Agustus daftar ulang di UI Depok. Di dalam pikiranku kirain masih mau balik ke daerah lagi setelah daftar ulang, otomatis harus pakai uang pribadi kalau bolak balik gitu soalnya pusdiklat BPS hanya menanggung biaya sekali PP, berangkat dan ketika insyaAllah lulus nanti. Ternyataa, kata mbak Yuli di pusdiklat tidak usah bolak-balik, langsung bawain aja barang-barang alias pindah sementara ke Depok City.

Cari Kontrakan
Untuk diketahui bahwasanya aku ini adalah seorang mamasiswa alias ibu yang memiliki seorang anak batita. Rumah orang tua tidak jauh dan juga tidak dekat dari Kota Depok sehingga aku memutuskan untuk membawa anakku ke Depok, alhamdulillah mama bersedia menjagakan dia kalau aku lagi ke kampus. Otomatis harus cari kontrakan dong ya. Diantar sama suami yang kebetulan mengantar dari daerah, kami dipertemukan dengan rumah kontrakan Pak Taufik, kenal nggak? ya gw juga kagak kenal, wkwk. Pas kami datang kan masih musim kurban, ada serombongan sapi-sapi kurban di dekat rumah kontrakan. Bisa dibayangkan dong gimana banyak nyamuknya. Sekarang sudah selesai musim kurban, nyamuk ya tetap ada, ga sebanyak dulu.Dah dapat kontrakan, masalah ga selesai sampai disitu, kita juga harus mengisi kontrakan. Ini sesuatu yang, mmm, perlu budget... kalau di beasiswa APBN BPS tidak ada biaya penempatan gitu, pernah dengar kalau di beasiswa sebelah ada. Jadi kita harus beli barang-barang dengan cermat, yang betul-betul dibutuhkan karena berasal dari kantong mamasiswa.

Menunggu Jadwal Perkuliahan
Setelah selesai semua urusan daftar ulang dan kontrakan, mamasiswa menunggu jadwal kuliah yang ternyata dimulai dari awal September 2018. Lumayan lama libur sekitar 1 bulan dari sejak daftar ulang. Aku jadi punya banyak waktu menemani anakku di rumah sebelum bertempur dengan permatakuliahan dan segala tugasnya.

Kuliah Perdana 
Kuliah perdana maba FEB dilaksanakan di auditorium oleh pak Rhenald Kasali, motivasi yang diberikan sungguh luar biasa. Setelah mendengar motivasinya, aku bersemangat menjalani segala tantangan hidup. Tapi habis itu kadang aku lupa lagi, huh dasar ya. Sesi selanjutnya kuliah sungguhan sama bu Dwini yaitu Mikroekonomi. Anak Kependudukan tetep ya belajar Mikro Makro, soalnya Lembaga Demografi UI berada di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jadi ya ada ekonomi ekonominya. Well, semoga semua mahasiswa/i MEKK UI 2018 kompak dan bisa lulus bersama, eh kalau yang Bappenas duluan lulusnya. Fyi, di kelas kami ada 7 orang yang melalui jalur beasiwa Bappenas. Usut punya usut, ternyata 3 diantara mereka merupakan pegawai BPS juga.

Baiklah kalau kalian punya mimpi atau keinginan, seperti melanjutkan kuliah dengan beasiswa, jaga impian itu dan kejar terus. Kalau pun pernah gagal ketika apply, paling tidak sudah ada pengalaman. Kegagalan memang menyakitkan, namun darisana kita bisa belajar mengenai indahnya berjuang, mwihi. Semoga sukses.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kukusan Teknik (Kutek) dan Kukusan Kelurahan (Kukel)

Pengalaman Tes TOEFL ITP di Kendari